Selasa, 05 Maret 2024

Dominan Tersebar di TikTok, Peredaran Hoaks Pemilu 2024 Masih Besar

 

Dominan Tersebar di TikTok, Peredaran Hoaks Pemilu 2024 Masih Besar

Jakarta—Seiring berjalannya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, data analytics PT Binokular Media Utama (“Binokular”) melakukan riset media monitoring terhadap pemberitaan di media massa dan percakapan di media sosial tentang peredaran hoaks yang ternyata masih besar di Pemilu 2024, baik di media massa dan media sosial. Selain itu, Binokular juga mencatat topik-topik besar dari kampanye masing-masing pasangan calon (paslon) presiden-wakil presiden (wapres) yang menjadi perhatian media dan warganet.

 


Manajer News Data Analytics Binokular (Newstensity) Nicko Mardiansyah menyebutkan, secara umum informasi hoaks awalnya muncul di media sosial dan diamplifikasi dalam pemberitaan media konvensional. Berdasarkan pantauan di media massa online, print, dan elektronik, terdapat tiga top tren hoaks (berita bohong) yakni: Pertama, Hasil Perhitungan Suara di Luar Negeri Sudah Keluar. Isu ini sudah keluar pada rentang 8-11 Februari 2024 sebanyak 115 artikel (berita klarifikasi) dengan puncak pemberitaan pada tanggal 9 Februari.  Secara umum, validitas informasi klarifikasi bersumber dari Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI). Isu serupa juga muncul di media sosial terutama dalam bentuk konten video yang menunjukkan hasil perhitungan suara Pemilihan Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) 2024 di luar negeri, yakni di Malaysia dan Taiwan. Eksposur konten dominan didistribusikan melalui Tiktok (65%), Facebook (19%), X (Twitter) (13%), Youtube (3%) dengan total sebanyak 31 postingan yang menyumbang sebanyak 18.951 engagement (interaksi pengguna media sosial) dan ditonton sebanyak 776.997 kali.  

 


Kedua, KPU Tak Lagi Keluarkan Undangan Fisik untuk Mencoblos, mulai diberitakan dalam periode 6-11 Februari 2024 sebanyak 22 artikel (berita klarifikasi) dengan puncak pemberitaan pada tanggal 8 Februari dan dominan diberitakan oleh media online. Sama dengan isu pertama, mayoritas informasi bersumber dari KPU RI dan KPU Daerah. Isu di atas juga didistribusikan di media sosial sebanyak 34 postingan dengan 2.543 engagement dan ditonton sebanyak 167.371 kali.

Ketiga, Prabowo-Gibran di Surat Suara Menjadi Nomor 3 muncul sejak tanggal 3-7 Februari 2024 sebanyak 22 artikel. Terdapat 5 berita dengan kekacauan informasi jenis disinformasi yang beredar mulai tanggal 3 Februari 2024, dan 17 berita yang mengklarifikasi disinformasi tersebut.

Pemberitaan jenis klarifikasi mulai beredar sejak 4 Februari 2024. Diketahui, isu ini mencatat 11 postingan, mencatat engagement sebesar 563 dan ditonton sebanyak 1.131.104 kali. TikTok menjadi platform dominan penyebaran konten (73%), diikuti Twitter/X (18%), dan Instagram (9%).

Manajer Social Media Data Analytics (Socindex) Binokular Danu Setio Wihananto menyebutkan bahwa berdasarkan hasil penelusuran, desain surat suara yang terlihat pada video tersebut berbeda dengan desain resmi yang dirilis oleh KPU. Perbedaan yang paling terlihat adalah pada foto yang digunakan oleh masing-masing pasangan calon presiden dan calon wakil presiden memiliki perbedaan dengan foto pada desain resmi dari KPU. Dengan demikian, surat suara yang ada dalam video tersebut bukan merupakan surat suara yang dikeluarkan oleh KPU.  

Mencermati masifnya distribusi konten hoaks di media sosial yang kemudian diamplifikasi oleh media massa dan akun-akun mendia sosial tertentu sebagaimana yang ditunjukkan oleh hasil riset Binokular, Vice President of Operations PT Binokular Media Utama, Ridho Marpaung mengimbau media massa, pembaca berita dan warganet untuk tetap rajin dalam melakukan verifikasi informasi pada sumber-sumber informasi yang resmi dan memiliki rekam jejak yang baik juga memperbanyak literasi. “Binokular mengajak setiap setiap paslon, tim kampanye, dan partai-partai poitik serta pemangku kepentingan dan masyarakat untuk kompak dalam mendukung dan menjaga agar gelaran Pemilu 2024 dapat berlangsung dengan damai dan juga anti-hoaks dalam bingkai sifat pemilu yang jujur, adil, langsung, umum, bebas dan rahasia (jurdil dan luber), jelas Ridho.

Program Unggulan Paslon

Pada masa debat Capres-Cawapres berlangsung (12 Desember 2023-4 Februari 2024), Binokular juga mencatat tiga besar isu untuk setiap paslon, yang sedikit terdapat perbedaan antara yang muncul dalam pemberitaan media massa dan yang menjadi pembicaraan di media sosial. “Dalam pemberitaan media massa, paslon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar disorot dalam isu 40 Kota Naik Kelas (2.086 artikel), Bansos Plus (1.245 artikel), dan Contract Farming (522 artikel).  Paslon nomor dua yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka lebih banyak disorot terkait Program Makan Siang dan Susu Gratis (10.793 artikel), Program Hilirisasi (10.170 artikel), dan Food Estate (5.315 artikel). Sedangkan Paslon nomor 3 yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD dominan diberitakan terkait KTP Sakti (5.806 artikel), Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana (4.068 artikel), dan Internet Gratis (3.278 artikel),” ujar Ridho.

Sementara catatan Binokular di media sosial, paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar cukup signifikan dibincangkan terkait Bansos Plus (5.208 talks –percakapan-) dengan engagement  terbesar 1.777.640 talks, diikuti isu Pendidikan Gratis (3.718 talks) dan Penyediaan Lapangan Pekerjaan (3.500 talks). Sedangkan Pasangan Prabowo-Gibran disorot dalam percakapan dominan tentang Makan Siang dan Susu Gratis (61.342 talks) yang mencatat engagement terbesar 20.620.498, diikuti isu Hilirisasi Komoditas (45.065 talks), dan Kenaikan Gaji Guru, ASN dan TNI-Polri (2.908 talks).

Sementara itu, Pasangan Ganjar-Mahfud dipercakapkan warganet terkait program KTP Sakti (53.597 talks), diikuti Internet Gratis (52.595 talks) dan Satu Desa-Satu Faskes-Satu Nakes (5.522 talks). Internet Gratis mencatat engagement terbesar yakni 10.172.167.

 “Program-program unggulan dan visi-misi yang disampaikan oleh para paslon dan tim kampanye bisa menjadi salah satu pertimbangan besar bagi pemilih termasuk pemilih pemula (baru pertama kali ikut memilih) dan swing voters dalam Pemilu 2024 untuk menentukan pilihannya, meskipun tentunya sikap dan perilaku para paslon dan tim selama Pemilu 2024 juga menjadi turut pertimbangan pemilih.” tutup Ridho.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kemnaker Terus Transformasi BLK untuk Kurangi Kesenjangan Keterampilan

Kemnaker Terus Transformasi BLK untuk Kurangi Kesenjangan Keterampilan Jakarta, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyatakan bahwa Kemen...