Jumat, 18 Agustus 2023

Antisipasi Kasus Kriminal Ibu kepada Anak, PPA Institute Gelar Pelatihan Spiritual Motherhood

 

JAKARTA – Maraknya kasus-kasus ibu menyiksa anak kandung, membuang mereka hingga menghabisi balitanya semakin membuat miris masyarakat Indonesia. Faktor pendorong perilaku amoral tersebut bermacam-macam, mulai dari ekonomi keluarga, perselingkuhan, perzinaan dan sebagainya sehingga mereka berani melakukan tindakan di luar nalar tersebut. Hal ini menjadi perhatian bagi lembaga dakwah berbasis Al Qur’an PPA Institute yang mencoba menjadi solusi mengatasi fenomena ini.

Menurut Rezha Rendy, pendiri sekaligus spiritual motivator berbasis keislaman, fenomena ini bukanlah penyakit melainkan gejala. Perilaku ibu yang berani melakukan aksi-aksi seperti itu bersumber dari penyakit utama yang namanya spiritual dryness atau kekeringan spiritualitas yang mengakibatkan perempuan tidak punya sandaran dalam menghadapi problematika hidupnya selain dirinya sendiri.
 
“Kami melihat, banyak ‘sampah-sampah’ batin yang dipendam kaum ibu ini. Mereka stress, marah, kecewa, namun tidak ada tempat untuk menyalurkan tekanan-tekanan tersebut. Bagi mereka yang masih dekat dengan agama, masih bisa mengontrol dirinya. Namun apa yang terjadi bagi mereka yang jauh dari kehidupan spiritual? Bunuh diri, siksa anak, buang anak dan sebagainya. Ini yang mau kita cegah,” tuturnya di Jakarta (18/8).
 
Rendy mengatakan, program yang diselenggarakan oleh lembaganya ini bertujuan agar para ibu menjadi lebih stabil secara emosi dalam mengurus keluarganya.
 
“Kita sangat memahami kegelisahan para ibu dalam mengurus keluarganya, termasuk suami dan bahkan orang tua yang tinggal bersama mereka. Biasanya permasalahan seputar anak yang rewel, rumah berantakan, pekerjaan rumah yang menumpuk, bisa menjadi pemicu masalah yang lebih besar lagi kalau tidak kita antisipasi melalui pendekatan keagamaan. Di sinilah PPA Institute hadir untuk membantu.”


 
Kelas ini, kata Rendy, akan mengajarkan peserta untuk mengelola emosi dan menghapus trauma masa lalu sehingga menjadi lebih bahagia dan tenang untuk menghadapi hari esok. Selain pelatihan, ada juga sesi traumatic healing yang disediakan PPA Institute untuk para ibu yang mengikut kegiatan ini.
 
“Ini adalah sebauh fasilitas untuk kaum wanita yang sudah berkeluarga untuk sejenak healing. Harapan kami, setelah mengikut program ini para ibu menjadi lebih tenang dan sabar khususnya ketika menghadapi anak.”
 
Spiritual Motherhood akan diselengarakan pada hari Sabtu, 19 Agustus 2023 dan dibimbing langsung oleh trainer PPA Institute Bunda Aniqq Al Faqiroh selama satu hari secara daring. Saat ini telah dilaksanakan sebanyak 56 angkatan sejak digulirkan pada tahun 2023.
 
“Kalau sudah tahu ilmunya, seruwet apapun kerjaan rumah jadi tidak gampang stress. Kelas ini akan terus kami adakan karena melihat anominya yang besar dan sangat relevan dengan kondisi saat ini. Para ibu juga haus ilmu, butuh fasilitas untuk merilis masalah-masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan rumah tangga,” tutup Rendy.
 
Selain sebagai lembaga pendidikan, PPA Insitute juga memiliki beragam usaha seperti penerbitan, umroh, emas, ekspedisi, herbal serta mengelola wakaf produktif yang saat ini sudah membantu 300 orang dengan lebih dari 5000 member. Selain itu, pada 2022 kemarin, telah dieksekusi juga program Indonesia Bebas Lapar dengan menyalurkan dana lebih dari 100 juta rupiah dengan penerima wakaf sebanyak 1000 orang per bulan. Lalu ada The Yatim Village, sebuah lokasi untuk hunian dan tempat anak-anak yatim tinggal dan bermain, telah disalurkan lebih dari 3 miliar rupiah tahun yang lalu dengan 1039 anak yatim yang dibina. Termasuk Depot Air Minum gratis dan wakaf usaha mikro, mobil kemanusiaan, aplikasi Amazing Riyadoh, kios pangan mandiri dan sebagianya.
 

Update your details or unsubscribe from future messages from this publisher.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kemnaker Terus Transformasi BLK untuk Kurangi Kesenjangan Keterampilan

Kemnaker Terus Transformasi BLK untuk Kurangi Kesenjangan Keterampilan Jakarta, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyatakan bahwa Kemen...