Jumat, 28 Juli 2023

PPA Institute Ajak Remaja Ubah Galau Jadi Keajaiban

 

PPA Institute Ajak Remaja Ubah Galau Jadi Keajaiban

JAKARTA – Banyaknya remaja, khususnya muslim, yang galau terhadap masalah-masalah yang mereka hadapi sehari-hari mendorong PPA Insititute untuk memberikan kajian khusus tauhid kepada mereka. Bekerjasama dengan komunitas Cibubur Mengaji, lembaga pendidikan berbasis Al Qur’an dan hadist tersebut menyelenggarakan Saturday Nite dengan tema Tenang Aja, Ada Allah yang bertempat di Islamic Center Ar Rahmah, Raffles Hills Cibubur. Kegiatan yang menghadirkan ustadz muda sekaligus pendiri PPA Institute Rezha Rendy tersebut akan membahas bagaimana mengobati rasa cemas melalui pendekatan agama.

“Banyak problematika yang dihadapi remaja hari ini yang dampaknya tidak saja pada diri mereka sendiri, tapi juga sampai kepada masyarakat. Kita lihat, peristiwa-peristiwa kriminal di berbagai kota di Indonesia rata-rata dilakukan oleh anak remaja. Ini bukan tentang siapa yang salah dalam mendidik mereka, tapi tentang ketidakseriusan kita dalam mengisi kekosongan jiwa mereka saat ada masalah,” tuturnya.
 
Rendy mencontohkan beberapa kasus seperti geng Bajing Kids yang ada di Denpasar, bang Jago pembawa motor ugal-ugalan sambil bawa sajam di Cimahi, aksi klitih remaja di Semarang, dan sebagainya.
 
“Apa yang mereka rasakan saat melakukan tindak kriminal itu? Rasa senang, bangga dan show of force. Ini memang masa-masa mereka untuk punya rasa seperti itu, tapi berlebihan dan tidak tepat. Kenapa demikian, mungkin karena mereka tidak menyalurkan rasa tersebut di masjid-masjid di lingkungan mereka.”
 
Rendy mengatakan bahwa munculnya perasaan seperti itu bisa disebabkan karena rasa galau mereka dalam menghadapi masalah-masalah pribadi.
 
“Misalnya, ketidakharmonisan keluarga, lingkungan sekolah yang cenderung memposisikan mereka sebagai robot yang harus menurut apa kata guru, cinta yang bertepuk sebelah tangan, dapat perundungan dari teman sekitar, dan lainnya. Lalu mereka tidak punya saluran untuk menyampaikan kegalauan tersebut, pun ilmu agama mereka masih sedikit. Maka dampaknya, terjadilah kenakalan-kenakalan seperti tadi.”

Kegiatan Saturday Nite yang diselenggarakan komunitas Cibubur Mengaji ini merupakan langkah maju yang perlu ditiru dari komunitas-komunitas lain dalam mencegah potensi kenakalan remaja.
 
“Tentu, tidak semua kegalauan menghasilkan kenakalan. Ada juga rasa galau yang hanya berdampak pada hilangnya gairah hidup, malas belajar, malas berinteraksi, dan ujung-ujungnya menjadi pribadi yang rendah diri. Ini pun bukan sesuatu yang baik bagi masa depan mereka.”
 
Rendy pun mengajak remaja muslim untuk hadir di acara yang akan berlangsung pada hari Sabtu, 29 Juli 2023 selesai sholat Magrib tersebut.
 
“Nanti kita akan belajar bagaimana mengolah rasa putus asa menjadi rasa optimis, mengubah ketidakberdayaan menjadi energi yang berlipat, melakukan transformasi dari rasa rendah diri menjadi percaya diri. Kita juga akan berbagi cerita bagaimana orang-orang yang tadinya berada di bawah, lalu kemudian martabatnya naik dan menjadi lebih terhormat. Semua ini karena pertolongan Allah SWT.”
Pendekatan berbasis agama, tambahnya, adalah solusi dalam menghadapi segala permasalahan hidup yang seolah-olah tidak ada jalan keluar.
 
“Ketika seseorang merasa tidak mampu, baik itu remaja atau orang dewasa, lalu menjadi stress karena tidak bisa mengkontrol apa yang terjadi di luar dirinya, maka putus asa bukanlah pilihan. Jawablah galau dengan mendekatkan diri pada Allah SWT. Ini satu-satunya solusi,” pungkas Rendy.
 
Paska kegiatan tersebut, PPA Institute akan mengadakan pelatihan berbasis mentoring Powerful Qur’an. Training ini akan menitikberatkan pada bagaimana memanfaatkan Al Qur’an untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan hidup sehari-hari.
 
“Di sini kita akan belajar bagaimana menghidupkan Al Qur’an untuk mendapatkan keajaiban. Mengapa hidup kita begini-begini saja, mungkin karena interaksi kita dengan Qur’an yang begitu-begitu saja.”
 
Training Powerful Qur’an sendiri akan dilangsungkan pada bulan Agustus selama 7 hari secara daring.
 
“Alhamdulillah, sudah ratusan testimoni alumni yang mendapatkan keajaiban hidup setelah mempraktekkan bagaimana memanfaatkan Al Qur’an sebagai pedoman dalam kehidupan mereka sehari-hari, mulai dari masalah kesehatan, keuangan hingga keluarga,” tutupnya.
 
Selain sebagai lembaga pendidikan, PPA Insitute juga memiliki beragam usaha seperti penerbitan, umroh, emas, ekspedisi, herbal serta mengelola wakaf produktif yang saat ini sudah membantu 300 orang dengan lebih dari 5000 member. Selain itu, pada 2022 kemarin, telah dieksekusi juga program Indonesia Bebas Lapar dengan menyalurkan dana lebih dari 100 juta rupiah dengan penerima wakaf sebanyak 1000 orang per bulan. Lalu ada The Yatim Village, sebuah lokasi untuk hunian dan tempat anak-anak yatim tinggal dan bermain, telah disalurkan lebih dari 3 miliar rupiah tahun yang lalu dengan 1039 anak yatim yang dibina. Termasuk Depot Air Minum gratis dan wakaf usaha mikro, mobil kemanusiaan, aplikasi Amazing Riyadoh, kios pangan mandiri dan sebagianya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kemnaker Terus Transformasi BLK untuk Kurangi Kesenjangan Keterampilan

Kemnaker Terus Transformasi BLK untuk Kurangi Kesenjangan Keterampilan Jakarta, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyatakan bahwa Kemen...